Di era industri yang semakin pesat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa bidang ekonomi memiliki peran yang cukup signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan suatu negara. Suatu negara dikatakan sebagai negara maju bila memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ini ditunjukan oleh nilai produk domestik bruto atau pendapatan nasional negara tersebut.

Tidak mengherankan jika setiap negara di dunia ini senantiasa untuk menggenjot pertumbuhan sektor ekonominya agar mampu menciptakan kesejateraan rakyat dan sektor lain dalam sendi kehidupan bernegara agar bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Namun, memang harapan tidak selalu berjalan beriringan dengan kenyataan. Pencapaian pertumbuhan ekonomi suatu negara selalu dipengaruhi oleh berbagai macam factor eksternal yang terkadang tidak bisa dikendalikan, seperti mekanisme pasar dan lain-lain. Oleh sebab itulah, ada kalanya sebuah negeri memasuki fase resesi.

Lalu, Apasih Resesi Ekonomi itu?

Sederhananya, resesi ekonomi bisa dikatakan sebagai kelesuan eknomi, atau dapat diartikan lebih luas sebagai kondisi dimana produk domestik bruto (GDP) mengalami penurunan atau pertumbuhan ekonomi rill bernilai negative selama dua kuartal secara berturut-turut atau lebih dari satu tahun. Sesuai dengan namanya yang berarti kelesuan atau kemerosotan, resesi mengakibatkan penurunan secara stimulant pada setiap aktivitas disektor ekonomi. Aspek-aspek yang termasuk kedalamnya antara lain lapangan kerja, investasi, dan juga keuntungan suatu perusahaan.

Resesi ekonomi menyebabkan efek domino pada masing-masing kegiatan ekonomi. Contohnya saat investasi mengalami penurunan, maka tingkat produksi atas produk dan komoditas juga akan menurun. Apa yang terjadi? Yang terjadi selanjutnya adalah akan banyak pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja. Kondisi ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun dan berimbas pada turunnya keuntungan perusahaan.

Terjadinya resesi ekonomi sering kali diindikasikan dengan menurunnya harga-harga yang disebut dengan deflasi, atau sebaliknya saat harga barang mengalami kenaikan atau yang biasa disebut dengan inflasi. Jika tidak diatasi, resesi akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama yang bisa mengakibatkan depresi ekonomi yang berakibat pada kebangkrutan ekonomi di suatu negara. Jika sudah sampai tahap ini, mak pemulihan ekonomi akan sulit untuk dilakukan.


Artikel blog ini ditulis oleh Koperasi Namastra, koperasi digital pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pembiayaan yang diberikan kepada kelompok wanita produktif yang tergabung dalam Kelompok Mandiri Sejahtera (KMS) yang akan digunakan untuk modal usaha dan membuka opsi investasi dengan pembagian profit yang jelas bersama Koperasi Namastra.

Koperasi Namastra secara resmi terdaftar dan diawasi oleh Dinas Koperasi